gunungbatinudik.desa.id – Jumat, 24 Januari 2025 Mahasiswi KKN Universitas Lampung melaksanakan sosisalisasi pembuatan biopori sebagai aksi peduli lingkungan. Acara dilakukan di Aula Command Center Gunung Batin Udik. Mahasiswi dari Fakultas Teknik Pertanian tersebut mengadakan sosialisasi tersebut sebagai salah satu upaya untuk menjaga lingkungan sekitar.
Sebelum mulai pembuatan biopori, Mahasiswi KKN Unila tersebut terlebih dahulu mengecek kondisi tanah yang akan dijadikan tempat pembuatan lubang dan telah melakukan perizinan kepada pemilik rumah setempat untuk pembuatan biopori nantinya.
Pelatihan tersebut dilakukan mengenai cara membuat biopori sebagai lubang resapan air. Sistem dari lubang resapan biopori ini merupakan suatu teknologi yang multi guna. Manfaat dari teknologi ini sangat banyak, antara lain: Mampu mencegah genangan dan banjir, dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan air, mengurangi emisi gas rumah kaca, hingga mengatasi masalah penyakit akibat genangan air. Selain itu, biopori juga memiliki fungsi tambahan sebagai tempat pembuangan sampah organik, termasuk sisa makanan sehingga dapat menyuburkan tanah.
Acara diawali dengan pembukaan, pemaparan materi, tanya jawab, serta praktik pembuatan. Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan LRB ini juga sangat sederhana yang berupa pipa PVC bekas sepanjang kurang lebih 10 hingga 50 cm, penutup pipa, bor pipa, bor tanah, air, dan sampah organik.
Terdapat beberapa tahapan dalam membuat biopori. Pertama, menentukan lokasi pembuatan lubang biopori. Kedua, menyiram permukaan tanah dengan air agar tanah menjadi lunak dan mudah digali. Ketiga, melubangi tanah menggunakan bor tanah secara tegak lurus. Keempat, melubangi tanah dengan kedalaman kurang lebih 10 hingga 50 cm dengan diameter 10 cm. Kelima, pipa pvc yang telah dilubangi sisinya dimasukkan ke dalam tanah. Keenam, lubang biopori di isi dengan sampah organik dan tutup lubang biopori dengan penutup.
Sosialisasi mengenai pengenalan biopori, pembuatan biopori, dan demonstrasi penggunaan biopori yang dilakukan oleh mahasiswi tersebut berjalan dengan lancar. Hal itu dapat dilihat dari antusiasme warga setempat ketika pemaparan materi dan proses demonstrasi dilakukan. Melalui program kerja ini, diharapkan masyarakat desa dapat menerapkan LRB di halaman masing-masing rumahnya sebagai langkah kecil untuk melindungi alam.
Hadir dalam acara Camat Terusan Nunyai, Luberto Fabioca, SE.,MM , Kepala Kampung Gbu Istiyahadi, Tokoh Adat, Masyarakat , Rukun Tetangga (RT).
#mulaidaridesa #desabisa #desamandiri